Pelabuhan Hati Karya Titis Basino

Novel Pelabuhan Hati yang ditulis oleh Titis Basino mengangkat tema tentang ketegaran hidup seorang wanita yang mempunyai 4 orang anak. Dia menjadi ibu sekaligus kepala keluarga bagi anak-anaknya. Dengan ketabahan hati yang besar itu,dia berhasil menjalani kehidupan tanpa nafkah seorang suami, bahkan ia bisa menjadi induk semang yang baik bagi penghuni pondok yang ia sewakan.

Disamping itu, ia juga berhasil membentuk citra dan karakter yang kuat dalam dirinya sebagai seorang wanita yang tegar dalam menghadapi berbagai macam cobaan yang telah menimpa hidupnya. Penderitaan yang bertubi-tubi datang membuatnya menjadi wanita yang matang, sekaligus menjadi ibu yang bijaksana bagi anak-anaknya.

Ramlan, mantan suaminya yang telah meninggalkan istrinya dan ke-4 anaknya itu telah melupakan betapa besar pengorbanan istrinya itu dan telah larut dalam kesuksesan yang didalamnya terdapat perjuangan istrinya. Dan dia harus berakhir dengan nasib hidup yang sangat pendek.

Novel ini ditulis dengan rangkaian peristiwa yang lancar, tidak terlalu rumit, dan mudah dipahami. Pesan moral yang ingin disampaikan dalam novel Pelabuhan Hati ini pun bisa dibilang sukses dalam penyampaiannya lewat penokohan dan jalan cerita yang tidak terlalu kompleks.


Ringkasan Cerita

Rani merupakan seorang gadis yang mencintai seorang mahasiswa fakultas teknik  bernama Ramlan. Cintanya sangat besar kepada Ramlan, semua dia korbankan hanya untuk Ramlan. Bahkan rani rela berkorban membiayai kuliah Ramlan sampai dia wisuda dan menyandang gelar insinyur. Tidak hanya itu, ia bahkan rela meninggalkan ke-2 orang tuanya untuk kawin dengan Ramlan. Rani hidup bersama Ramlan dengan membuka usaha terima jahitan. Dan si Ramlan pun mulai mendapat proyek kecil-kecilan serta sampingan untuk mengajar di perguruan tinggi. Kehidupan mereka menjadi bahagia. Mereka dikaruniani 4 orang anak, 2 orang anak laki-laki dan 2 orang perempuan. Mereka hidup di sebuah rumah sederhana, dan penghasilan mereka sedikit demi sedikit telah mencukupi kebutuhan keluarga Ramlan dan Rani untuk hidup sehari-hari. Bahkan Ramlan mulai membangu sebuah apartemen kecil.

Suatu hari, Rani di undang temannya yang bernama Sofia untuk datang ke rumahnya. Ketika Sofia dan Rani sedang berada di lantai 2, tak sengaja Rani melihat Ramlan sedang bergandengan dan bermesraan dengan seorang wanita muda, hal itu membuat Rani sangat terpukul. Seorang Ramlan yang telah banyak ditolongnya, yang telah mempunyai 4 orang anak, ternyata ia berkhianat kepada Rani dan anak-anaknya. Disinilah awal keretakan rumah tangga mereka. Semenjak itu, Rani dan Ramlan berpisah, Rani hidup dengan ke-4 anaknya itu dan kemudian membuka kembali usaha kecil-kecilannya menerima jahitan seperti dulu, walaupun ramlan masih membiayai sekolah ke-4 anaknya. Rani mulai terbiasa dengan kehidupannya dan bisnis kecil-kecilannya mulai lancar.

Kejadian yang membuat rumah tangga Ramlan dan Rani retak kembali terulang kembali. Ketika Rani sedang berbelanja untuk keperluan jahitnya, ia memergoki Ramlan sedang bergandengan tangan dengan salah seorang langganan Rani yang bernama Laksmi. Bahkan mereka berdua mulai akrab. Rani pun mulai berpikir bahwa mantan suaminya itu suka berganti-ganti pasangan. Tabiat buruk Ramlan pun mulai diketahui oleh  Rani. Bahkan dia mendengar kabar bahwa Laksmi dan Ramlan telah resmi menjadi pasangan. Hal tersebut membuat Rani sangat membenci lelaki.

Rani mulai menabung untuk membangun kembali rumah sederhananya agar bisa dijadikan kamar sewa bagi mahasiswa. Hasil uang dari penyewaan kamar tersebut sangat membantu Rani untuk hidup sehari-hari. Anak-anak Rani bahkan mulai akrab dengan para mahasiswa yang mennyewa kamar kepada Rani. Akan tetapi, keakraban mereka disalahartikan oleh tetangga-tetangganya. Gosip itu pun mulai terdengar sampai ke telinga Ramlan, mantan suaminya. Ramlan menyuruhnya agar tidak menyewakan kamar lagi, tetapi nasihat Ramlan tidak didengarkan oleh Rani.

Suatu hari, 2 mahasiswa teknik yang menyewa kamar kepada Rani memintanya untuk datang ke ujian skripsi, Rani pun menerima undangan itu. Dan mereka lulus menyandang  gelar insinyur. Peristiwa seperti itu bagi Rani adalah biasa, karena mantan suaminya dulu pun pernah seperti itu. Suatu sore, Rani menerima kabar bahwa Ramlan sakit keras. Rani pun memutuskan untuk menjenguk mantan suaminya itu dengan ke-4 anaknya. Sesampainya disana, istri Ramlan telah menyambutnya. Kemudain Rani duduk dan membacakan surat yasin untuk Ramlan, tetapi, ketika Rani membaca surat yasin, Ramlan telah meninggal. Laksmi dan istri muda nya menangis. Rani menatap ke-4 anaknya dan melanjutkan hidup mereka.


Tanggapan Terhadap Novel

Novel Pelabuhan Hati merupakan novel yang dibuat Titis pertama kali, tanggapan masyarakat tentang novel ini sangat beragam. Bahkan HB. Jassin berkomentar :”Titis Basino adalah pengarang yang bergaya segar”. Dengan tanggapan masyarakat yang beragam tentang novel ini, Titis Basino menjadi semakin terpacu untuk membuat novel-novel yang lain. Dan terbitlah beberapa novel, diantaranya Di Bumi Aku Besua Di Langit Aku Bertemu (1983), Bukan rumahku (1986), dataran terjal (1988). Dan karna karya ini Titis semakin dipandang dalam sejarah sastra Indonesia.

Komentar

Postingan Populer