Novel La Barka Karya Nh. Dini

Pendahuluan

Novel La Barka merupakan novel yang terkenal dan menarik karena memiliki tanggapan dari berbagai kalangan baik itu tanggapan positif maupun negatif. Novel ini mengalami percetakan secara berulang-ulang yang membuktikan bahwasannya novel ini memiliki tanggapan yang baik dan dapat diterima oleh masyarakat luas.

La Barka merupakan sebuah karya sastra yang diciptakan oleh pengarang yang berbakat dan kreatif. Nh. Dini. Dalam proses penciptaannya pengarang tidak lepas dari unsur-unsur sosial budaya. Novel ini diciptakan dengan daya tarik tersendiri karena mengisahkan tentang permasalahan dan eksistensi wanita yang banyak dibicarakan. Permasalahan wanita dalam novel ini sangat menarik, dengan menganut suatu pandangan yang hidup dalam masyarakat yang ditampilkan melalui tokoh pria. 

Meski novel La Barka belum pernah diteliti sebelumnya tetapi novel ini sangat menarik dan pantas untuk dinikmati kaum wanita sebagai pandangan baru dalam hidupnya yang tentunya memiliki permasalahan yang tak jauh berbeda dari apa yang Nh. Dini coba ceritakan dalam novel tersebut.


Jalinan Cerita

Buku La Barka berisi cerita tentang catatan harian seorang wanita bernama Rina, wanita yang semasa hidupnya tinggal di sebuah yayasan yatim piatu. Perkawinananya dengan lelaki prancis memberinya harapan tentang kehidupan keluarga tenang dan berkecukupan yang belum pernah dia miliki. Namun apa boleh dikata kenyataan terkadang tidak sesuai dengan harapan, harapannya meleset. Kelahiran anak yang biasanya menjadi perekat hubungan suami-istri, justru membawa neraka baginya karena suaminya ternyata tidak menyukai anak-anak. 

Merasa perkawinannya gagal sambil menunggu proses perceraian Rina pergi ke Provence, di Prancis selatan, ia tinggal di La barka rumah Monique sahabatnya yang dia temui sewaktu dia masih menjadi pembantu rumah tangga. Di rumah itulah akhirnya buku harian Rina tidak hanya berisi curahan hatinya kepada kekasihnya tetapi juga cerita tentang tamu-tamu yang bergantian datang berkunjung atau menginap, masing-masing dengan sifat dan perilaku berbeda, juga adanya berbagai peristiwa yang terjadi disana. Seorang wartawan perang berhasil menawan hatinya, tapi karena adanya perang Vietnam, janji untuk mengawini tak kunjung terlaksana.

Dalam masa kesepian yang dilewatkannya di villa la Barka, ia digoda oleh seorang pria Don Yuan. Tapi kesadaran akan harga dirinya dapat mengatasi. Kemudian seorang mahasiswa yang lebih muda, sopan, dan berpribadi baik datang  mengetuk hatinya. Dan keberanian untuk mempertimbangkan lamaran seorang pria, justru dalam kesepiannya, diselesaikan oleh pengarangnya dengan anyaman ilustrasi konflik-konflik kejiwaan yang penuh tanda tanya.

Novel La Barka ini mengangkat berbagai permasalahan wanita ke permukaan, seperti perceraian, hidup menjanda, mendidik anak seorang diri, berpacaraan, dan keraguan terhadap lembaga perkawinan. Secara bertahap, novel ini menyajikan keadaan wanita dan sikap pria yang tidak saling menghargai. Akibatnya, pria tampak dominan sebagai makhluk yang egois, kaku, dan tidak menghargai sesuai dengan kodrat dan potensi wanita.

Karena banyaknya karakter tokoh dalam novel ini, seperti Monique, Francine, Sophie, Yvonne, Cristine, dan Rina membuat novel ini menarik. Selain itu, yang tak kalah menarik adalah latar Prancis yang disajikan pengarang. Dengan membaca novel ini, seakan-akan pembaca sedang berkelana di daerah pegunungan dan pedesaan Prancis Selatan.


Sejarah Penulisan Buku

Buku La Barka diciptakan oleh Nh. Dini karena dia sangat prihatin dengan kondisi wanita dan peran wanita yang selalu diremehkan oleh kaum pria. Kesulitan-kesulitan yang dihadapi wanita bukan saja akan membawanya dalam masalah besar yang sulit dihadapi tapi juga akan menimbulkan luka hati yang mendalam.

Nh. Dini mengangkat persoalan wanita sebagai perbandingan moral antara keyakinan dan kehidupan yang sangat sulit bagi para wanita mulai dari perceraian, ketakutan akan pernikahan, hidup menjanda, menjalin kasih dan sebagainya. Wanita akan hidup selalu dengan perasaan sakit dan tidak percaya terhadap apa yang dulu pernah ia lalui. Dengan novel tersebut, Nh. Dini mencoba menggali makna hidup dan perjuangan seorang wanita yang bercerai dengan suami dan harus membesarkan anaknya seorang diri. Dengan berbagai pengalaman dan peristiwa yang lazim bagi seorang wanita hadapi dalam permasalahan hidupnya.


Tanggapan Pembaca

Banyak tanggapan dari pembaca mengenai novel La Barka ini merupakan cerita yang sangat menarik dengan menampilkan kisah mengenai isu wanita terutama berkaitan dengan pembagian kerja secara seksual, cinta segitiga, dan sosiokultural dalam suatu perkawinan campur. 

La Barka juga dianggap sebagai produk pengarang yang melakukan proses kreatif penciptaan. Seperti dikemukakan oleh Aminuddin, bahwa penutur adalah  individu yang melakukan proses kreatif dan sebagai manusia ia memiliki dunia pengalaman pengetahuan tentang wujud dunia luar dan nilai sosial budaya, pengolah ide yang membuahkan butir-butir preposisi sebagai pembentuk unit pesan yang disampaikan dengan bertumpu pada konvensi sastranya dan sebagai pemapar hasil pembahasan pesan. Dengan demikian, dalam proses penciptaan, pengarang tidak bebas dari pengaruh-pengaruh tersebut, baik dari dirinya sendiri maupun pengaruh keadaan sosial budaya serta pandangan masyarakat sekelilingnya.

Komentar

Postingan Populer