Hubungan Atensi, Memori, dan Psikologi Kognitif

Psikologi kognitif adalah perspektif teoretis psikologi yang mempelajari struktur serta proses mental manusia meliputi pemerolehan, penyimpanan, pengambilan, dan penggunaan pengetahuan. Perspektif psikologi ini menganggap bahwa manusia mempunyai proses berpikir yang menggunakkan akal pikiran (proses mental) untuk melakukan suatu tindakan. Perspektif ini muncul karena ketidakpuasan para ahli psikologi terhadap psikoanalisis dan behaviorism (Hastjarjo, 2004). Kemunculan psikologi kognitif semakin mendefinisikan struktur kerja otak manusia dan semakin memperluas pengetahuan manusia mengenai konsep kerja otak manusia pula. Psikologi kognitif sendiri memiliki hubungan yang erat dengan istilah atensi dan memori karena keduanya terlibat dengan proses mental manusia, yaitu pemerolehan, penyimpanan, pengambilan, dan penggunaan pengetahuan.

            Atensi didefinisikan sebagai pemusatan pikiran terhadap suatu objek dan pada saat yang sama mengabaikan objek-objek lainnya. Atensi juga dapat didefinisikan sebagai pemusatan usaha mental individu pada peristiwa sensoris atau mental. Sedangkan memori (daya ingat) adalah kemampuan individu untuk menyimpan informasi, informasi tersebut dapat dipanggil kembali untuk dapat dipergunakan beberapa waktu kemudian. Atensi muncul untuk menyeleksi informasi mana yang akan difokuskan oleh otak kita sehingga dalam proses penyimpanan informasi ke dalam otak berbentuk memori tidak membuat otak bekerja secara keras. Maka dari itu, kedua istilah tersebut saling berhubungan erat antara satu sama lain dan masih dalam cakupan domain psikologi kognitif karena dalam psikologi kognitif mempelajari proses kerja otak secara sistematis.

            Contohnya ketika seorang mahasiswa ditanya rute jalan untuk menuju ke sebuah stasiun. Mahasiswa tersebut tentu akan memberikan jawaban rute yang menggunakan patokan, bias berupa patokan gedung atau objek lainnya. Ketika mahasiswa tersebut menjelaskan rute jalan tentu atensi serta memori ikut berperan dalam proses berpikir tersebut. Setiap mahasiswa pasti berbeda patokan gedungnya karena itu semua tergantung kepada atensi yang diberikan mahasiswa kepada sekitarnya ketika menyimpan memori rute jalan menuju stasiun. Sedangkan ketika mahasiswa sedang mencoba mengingat rute serta membayangkannya, di situlah memori bekerja di mana memori berusaha memunculkan ingatan/informasi yang telah tersimpan di ingatan. Proses berpikir tersebut tentu menjadi bagian dari kajian psikologi kognitif yang muncul untuk mendefinisikan, mengonsep, dan membuat kerangka berpikir manusia dapat diteliti lebih lanjut dan lebih objektif sehingga manusia tidak dianggap sebagai makhluk yang pasif seperti di perspektif psikoanalisis dan perspektif behaviorism yang hanya menerima stimulus dan memberikan respon. Berdasarkan pemaparan tersebut, dapat disimpulkan bahwa atensi, memori dan psikologi kognitif tentu memiliki hubungan antara satu sama lain.

 


Daftar Pustaka

Dinurasiyah, S. (2013). Psikologi Kognitif. Surabaya: IAIN Press.

Hastjarjo, T. D. (2004). Berkenalan dengan Psikologi Kognitif. Jurnal Intelektual, -.

Lerik, M. D. (2016). Kapasitas Memori Kerja dalam Pengambilan Keputusan. Buletin Psikologi, 32-42.

  

Komentar

Postingan Populer